Tuesday, December 25, 2012

Tanda-tanda PDD-NOS



Mengenali PDD-NOS pada anak 

PDD-NOS ditanda melalui sejumlah keterlambatan yang terjadi pada keterampilan berkomunikasi dan interaksi sosial anak maupun orang dewasa. Orangtua terkadang bisa mengenali adanya perilaku yang berbeda di usia dini, seperti keterlambatan dalam kemampuan menggunakan kata maupun memahami bahasa, serta kesulitan mereka dalam berhubungan dengan anak-anak lain. Tanda-tanda lain yang muncul juga bisa berupa kebiasaan bermain dengan mainan yang tak lazim bagi anak. Mereka yang mengalami PDD-NOS juga terlihat memiliki kesulitan beradaptasi pada perubahan rutinitas maupun beradaptasi di lingkungan baru. Gejala melakukan aktivitas atau gerakan tubuh berulang-ulang ataupun tingkah laku yang terpola terkadang juga muncul pada anak PDD-NOS.

ilustrasi aktivitas bermain
Kenali tanda-tanda PDD-NOS

Mengenali tanda-tanda awal terjadinya PDD-NOS pada anak sangat lah penting untuk menentukan perawatan ataupun untuk segera melakukan intervensi pada diri si anak. Penelitian terbaru menyebutkian bahwa screening awal pada anak bisa menunjukkan apakah anak mengalami risiko autis sejak umur satu tahun. Tumbuh kembang anak memang berbeda-beda antara satu dan lainnya, akan tetapi kita juga tahu bahwa perawatan dini akan menghasilkan perkembangan yang lebih baik, bahkan bisa jadi dramatis perubahannya. Penelitian menunjukkan, misalnya intervensi dini pada perilaku yang dilakukan secara intensif mampu meningkatkan kemampuan anak-anak dalam keterampilan kognitif, komunikasi dan interaksi sosialnya pada mereka yang mengalami spektrum gangguan autis. 

Hal paling penting yang dilakukan sebagai orangtua ataupun pengasuh adalah mengenali tanda-tanda atau gejala awal autis dan memahami setiap perubahan tumbuh kembang anak serta perkembangan yang harusnya dicapai oleh anak.

Berikut adalah indikator yang bisa digunakan oleh para orangtua dan pengasuh untuk mengenali risiko autis pada anak. Jika anak Anda menunjukkan indikasi-indikasi tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter anak untuk melakukan evaluasi lebih lanjut.

*      Tak ada senyum lebar ataupun ekspresi hangat dan keceriaan pada usia 6 bulan atau lebih
*      Tak ada suara-suara berulang, senyum ataupun ekspresi wajah di usia 9 bulan atau lebih
*      Tak ada ocehan di usia 12 bulan
*      Tak ada sikap atau tingkah laku seperti menunjuk, menunjukkan, merengkuh ataupun melambai di usia 12 bulan
*      Tak ada kata-kata yang keluar di usia 16 bulan
*      Tak ada dua kata bermakna yang muncul (tidak termasuk meniru atau mengulang kata) di usia 24 bulan.
*      Hilangnya kemampuan berbicara, mengoceh maupun interaksi sosial  di usia berapa pun

what is PDD-NOS



Apa itu PDD-NOS

Pervasive Developmental Disorder-Not Otherwise Specified (PDD-NOS) oleh para psikolog dan psikiatris biasa sering disebut pervasive developmental disorder (PDD) atau autism spectrum disorder (ASD) secara bergantian. Pasalnya, PDD-NOS menjadi diagnosa bagi anak-anak ataupun orang dewasa yang berada dalam spektrum autis tetapi tidak sepenuhnya masuk dalam kategori ASD atau yang lebih populer dengan sebutan autis klasik ataupun sindrom Asperger.

Seperti  layaknya seluruh bentuk autisme, PDD-NOS bisa hadir dalam spektrum kemampuan intelektual yang luas. Garis bawahnya terletak pada perkembangan bahasa dan interaksi sosial.PDD-NOS terkadang disebut sebagai autisme ringan. Kalangan profesional  menyebut PDD-NOS berada dalam ambang bawah autisme. 

Foto ilustrasi
Dengan kata lain, PDD-NOS digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki sebagian karakteristik autis tapi gejalanya sangat halus jika dibandingkan gejala autis klasik yang biasa disebut sebagai ASD. Misalnya, si anak menunjukkan gejala autis yang signifikan di satu area seperti lemahnya interaksi sosial, tapi tidak menunjukkan gejala-gejala autis di area yang lain seperti kebiasaan melakukan satu hal berulang-ulang atau perilaku lain yang terbatas. 

Diagnosa seorang anak mengalami PDD-NOS relatif baru saja di kenal, sekitar 15 tahun terakhir istilah ini mulai muncul. Ini yang menyebabkan sebagian ahli medis maupun pendidik  awam tentang istilah ini atau menggunakannya dengan kurang pas.

Akan lebih membantu mungkin, jika kajian yang merujuk seseorang mengalami PDD-NOS dibedakan dalam tiga subkelompok yang berbeda di bawah ini :
                                                                                    
  • Kelompok high-functioning atau mereka yang sebagian besar menunjukkan fungsi tinggi (sekitar 25%) jika dibandingkan dengan mereka yang mengalami austis klasik. Misalnya, gejalanya sepintas mirip Sindrom Asperger tapi berbeda dalam hal keterlambatan bicara/berbahasa ataupun dalam hal kelemahan kognitif. Sindrom Asperger secara umum tidak terlalu terkait dengan keterlambatan bicara ataupun lemah kognitif.
  • Grup kedua adalah mereka yang menunjukkan gejala mirip dengan gangguan autis (sekitar 25%) namun tidak kesemuanya menunjukkan tanda-tanda maupun gejala autis.
  • Grup ketiga adalah mereka yang menunjukkan gejala atau kriteria autis (sekitar 50%) tapi tidak menunjukkan tingkah laku berulang-ulang atau jika ada hanya ringan (misal: mengayunkan badan maju-mundur berulang-ulang setiap saat). sumber www.autismspeaks.com

Saatnya mendengar...

Terimakasih sudah singgah di blog ini... :)
Blog ini merupakan kompilasi informasi-informasi terkait autisme maupun developmental disorder yang lain. Feel free to share..cause we care...
sumber informasi dalam blog ini sebagian besar bisa ditemukan di sejumlah link berikut
www.autismspeaks.com
www.austism.org
www.asha.org
dan lainnya...